FORSA GARUDA
KOMUNITAS PENCINTA TIMNAS INDONESIA
Minggu, 13 Oktober 2013
Sabtu, 12 Oktober 2013
Jumat, 11 Oktober 2013
GERINDRA HARUS BELAJAR DARI PILGUB JABAR
Kekalahan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Dede Yusuf dan Lex Laksamana diluar dugaan banyak orang, apalagi hasil quick count menempatkan pasangan nomor urut tiga berada diurutan ke -3 dibawah Rieke ( Oneng ) DP dan Teten Masduki ( Calon yang diusung oleh 1 partai, PDI-P )
Beberapa Alasan yang membuat pasangan ini kalah :
1. Kisruh Di Partai Demokrat.
Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan " Kisruh dalam tubuh partai Demokrat " jelas memberikan pengaruh besar dalam perolehan suara pada Pilgub Jabar kemarin,sangsi sosial yang dilakukan masyarakat merupakan pengadilan bagi Partai berlambang Mercy ini, karena secara tidak langsung " Masyarakat Pemilih Pemula atau Swing Voter beralih ke Nomor 4 dan 5.
Sabtu, 22 September 2012
SELAMAT DATANG JAKARTA BARU
Seputar Gerindra(SEGER),September 2012
Usai sudah penghelatan akbar dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Putaran kedua pada hari Kamis 20, September 2012.
Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) secara meyakinkan mendapatkan suara rakyat Jakarta lebih dari 53% mengalahkan Pasangan Incumbent Fauzy Bowo ( Foke ) dan Nachrowi Ramli (Nara) yang diusung oleh 7 Partai yang sebelumnya kalah dalam putaran pertama.
Seluruh Elit partai pendukung Incumbent yang awalnya begitu yakin akan memenangkan Pilkada DKI ini, seakan tertohok tak percaya saat Perhitungan cepat di 6 Wilayah DKI ,5 Wilayah Jakarta didominasi oleh sang Penantang hanya satu Wilayah yaitu Kepulauan seribu yang memenangkan calon dari Incumben tersebut.
Hasil ini menunjukkan bahwa Rakyat yang memilih melihat figur dari kedua pasangan tersebut ( Jokowi - Basuki ) lebih bisa memberikan harapan baru,rakyat merasa terwakili dengan sosok Jokowi yang sederhana, murah senyum dengan program Kesehatan dan Pasar Tradisonalnya dan Basuki yang notabene mewakili gaya anak muda metropolitan yang ceplas-ceplos tanpa basa-basi namun cerdas dalam hal terobosan-terobosan mengenai kemacetan dan banjir dan bagaimana solusi mengenai kedua permasalahan tersebut. Hal ini terlihat dalam debat kandidat kedua pasangan tersebut saat televisi swasta menayangkan secara langsung dimana masyarakat dapat menilai kemampuan masing-masing pasangan.
Kecerdasan Pasangan ini dalam pencitraan terlihat dari awal pendaftaran ke KPUD akhir bulan Maret 2012 lalu dimana Pasangan tersebut menggunakan angkutan umum dan memakai kemeja kotak-kotak yang mewakili masyarakat yang termarjinalkan akhirnya menjadi brands mereka dalam hal berkampanye sampai akhirnya membawa mereka kepuncak orang nomor satu di Ibukota NKRI ini.
Walau pertarungan ini sarat dengan isu-isu SARA ( Agama dan Etnis Tertentu ) yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak menginginkan perubahan dan orang-orang yang dibayar untuk itu, namun sekali lagi masyarakat Jakarta yang heterogen lebih paham dan mengerti bahwa siapapun pemimpinnya dan dari mana ,asal mempunyai visi dan misi yang jelas, bebas korupsi dan telah teruji maka rakyat akan mendukung dan memilih calon pemimpin mereka.
"Rakyat merasa terwakili dengan sosok Jokowi yang sederhana, murah senyum
dengan program Kesehatan dan Pasar Tradisonalnya dan Basuki yang
notabene mewakili gaya anak muda metropolitan yang ceplas-ceplos tanpa
basa-basi namun cerdas dalam hal terobosan-terobosan mengenai kemacetan dan banjir dan bagaimana solusi mengenai kedua permasalahan tersebut,"
sekali lagi Selamat Datang sang Pemimpin Jakarta, ditangan kalian berdualah amanah diberikan oleh rakyat untuk membawa Jakarta sebagai Ibukota negara ini menjadi Kota yang bersih, bebas dari Korupsi dan bebas dari kejenuhan terhadap birokrasi yang berbelit sehingga menimbulkan kemacetan dan kesemrawautan sebagai salah satu Kota terpadat di dunia.
Salam Jakarta Baru.......
Selasa, 17 April 2012
SETELAH SLANK...SIAPA LAGI ? RAJA,PETERPAN...DEWA
Bakal calon gubernur DKI, Joko Widodo siang ini
(16/4/2012), bertandang ke markas grup musik Slank di gang Potlot, Pasar
Minggu, Jakarta Selatan. Di Potlot Jokowi ditemui personil Slank dan
Bunda Ifet, Manager Slank.
Setelah keluar dari ruangan, Jokowi
dan para personil Slank menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan. Acara
hari ini menurut Jokowi hanya silaturahmi biasa, karena Slank dan Jokowi
sudah saling kenal sebelumnya. “ Slank beberapa kali ketemu Pak Jokowi
saat kita main di Solo, jadi sudah kenal sebelumnya. Kita juga pernah
undang Pak Jokowi kalau ke Jakarta untuk main ke Potlot, kita janjiin
bakal dimasakin yang enak sama Bunda,” ungkap Abdee Negara, Gitaris
Slank.
Abdee menambahkan, “Sekitar dua tahun lalu, melihat
kemajuan Solo kita pernah bilang ke Pak Jokowi, ke Jakarta aja Pak, jadi
Gubernur Jakarta, ternyata sekarang beneran ke Jakarta,”. Menurut
Jokowi, selain makan siang, di dalam tadi hanya membicarakan hal-hal
ringan dari soal musik sampai rencana Slank yang akan main di SIEM (
Solo International Etnic Music Festival).
Jakarta Perlu Perubahan
Ditanya
mengenai pendapatnya tentang Jokowi, Abdee mengatakan suka pada
karakter Jokowi, karena Jokowi suka musik dan nyambung bicara soal anak
muda. Menurut Abdee apa yang dilakukan Jokowi di Solo itu hal yang luar
biasa. “ Jakarta butuh hal baru, harus ada perubahan, sudah terlalu lama
Jakarta dengan masalah yang sama. Siapapun calon yang bisa mewujudkan
perubahan pasti akan didukung, dan saya kira Jokowi mampu, kalau dia
benar terpilih ya,” papar Abdee
Bimbim: Dulu Golput Sekarang Kotak-kotak
Bimbim,
Drumer Slank mengatakan bahwa dia menyukai karakter Jokowi. “ Tidak
ada orang baik di dunia ini, yang ada sistem yang baik yang bisa memaksa
orang jadi baik. Jokowi adalah orang yang punya track record bisa
membuat sistem yang baik,” ungkapnya. Karena hal itu Bimbim kemudian
mengatakan,” Biasanya gue golput, tapi mungkin kali ini gue
kotak-kotak”.
Bimbim menambahkan, Jakarta punya dana yang cukup
besar dan seharusnya bisa digunakan untuk menyelesaikan masalahnya,
tanpa harus menggunakan bantuan dari pihak luar.“Dengan moral yang
tinggi, mudah-mudahan Jokowi mampu mengelola itu,” ungkap Bimbim.
Kaka : Jokowi Harus Perbanyak Dialog dengan Warga Jakarta
Berbeda
dengan Bimbim, Kaka, vokalis Slank mengatakan belum mendukung
siapapun. “ Walaupun gue kenal Jokowi, gue lihat-lihat dulu,” ungkap
Kaka. Kaka mengatakan pemilukada sebelumnya ia selalu menggunakan hak
pilihnya. “ Gue milih, milih yang terpilih itu, tapi yaaa.. kayaknya
harus di evaluasi,” ujarnya. Menurut Kaka, ia selalu menggunakan hak
pilihnya. “Sayang hak kita kalau tidak digunakan soalnya gue denger bisa
dimainin juga nanti sama orang,” ungkapnya.
Mengenai Jokowi, Kaka
mengatakan apa yang dilakukan di Solo sudah bagus, tapi Jakarta tidak
sama persis dengan Solo. “ Kalau di sana kan Jokowi dikenal sering
mengadakan dialog dengan warga dan komunitas, mendingan dari sekarang di
Jakarta Jokowi mulai perbanyak itu,” pesan Kaka.
Ridho : Secara Pribadi Gue Dukung Jokowi
Menurut
Ridho, Jokowi datang untuk silaturahmi. “ Kalau ada yang melihat
seperti mencari dukungan, ya tergantung sudut pandangnya, karena kita
tidak bicara soal dukung-mendukung,” ungkapnya. Ridho menegaskan Slank
tetap independen, tapi secara pribadi Ridho mengaku mendukung Jokowi. “
Sebagai individu, kita kan punya pilihan-pilihan dan gue pilih Jokowi,
karena melihat prestasi Jokowi di Solo,” ungkap Ridho.
(ali imron)
Minggu, 08 April 2012
Langganan:
Postingan (Atom)